ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA

OLEH : SYARIF MUHAMMAD ALHAIZA
    

    Perancangan Basis Data adalah proses untuk menentukan pengaturan data yang akan dibuat untuk mendukung perancangan dari sebuah sistem. merancang basis data kurang lebih sama dengan merancang sebuah sistem. 
    Contoh dari perancangan ini adalah Sistem Informasi Akademik yang di dalamnya juga terdapat sebuah basis data yang sudah dirancang sedemikian rupa.
    Dalam merancang sebuah sistem ataupun basis data, ada istilah yang disebut Database Development Lifecyle. Database Development Lifecycle adalah metode dimana database/sistem yang dibuat dalam sebuah basis data memiliki siklus yang berputar dari titik awal hingga ke titik awal lagi sehingga sistem/basis data yang dibuat tidak memiliki akhir dan akan terus beroperasi serta hanya tinggal dikembangkan dan dirawat saja.


Dalam Database Development Cycle terbagi dalam beberapa tahap antara lain :

- Database Development Lifecyle-1

    i. Database Planning

            menentukan kerangka, konsep serta tujuan dari adanya database yang ingin dibuat

    ii. System Definition

            mementukan peran peran yang akan dilakukan oleh useer view

    iii. Requirment Collection and Analysis

            Mengumpulkan serta menganlisi data data yang dibutuhkan untuk sebuah database.

    iv. Database Design & Application Design

            pada tahap ini perancangan sudah bisa dilaksanakan, pada tahap ini perancangan akan                     melibatkan aspek logical dan fisik

- Database Development Lifecyle-2

    i. Conceptual Database Design
    ii. Logical Database Design
    iii. Physical Database Design
    iv. DBMS Selection (optional)


- Database Development Lifecycle-3

    i. Implementation 

            Setelah perancangan, pada tahap ini database akan direalisasikan dengan konstruksi design yang     sudah ada (menggunakan DDL, DML, dan 3GL/4GL)

    ii. Data Conversion and Loading

            pada tahap ini biasanya ada data lama, dan data lama ini akan disimpan dalam database jika             nantinya diperlukan, namun data lama yang dimasukan tersebut nantinya akan mempunyai sebuah         format yang berbeda karena adanya proses konversi

    iii. Testing

            Untuk melihat bagaimana kondisi database setelah digunakan. menggunakan penilain serta             kriteria yang telah ditetapkan yaitu Learnability, Performance, Robustness, Recoverability dan             Adaptability.

    iv. Operation Maintenance

            Tahap terakhir dimana penggunaan sebuah database dimonitor atau dipantau untuk memastikan     database berjalan dengan baik sekaligus mengupdate untuk memebrikan pelayan database yang            lebih baik.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah melalui perencanaan, maka selanjutnya adalah fase perancangan basis data sesuai dengan rencana yang dibuat yaitu :

1. Fase Pengumpulan Data dan Analisa

        Pada fase ini data dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan suatu database. sistem informasi saling     mengenal satu sama lain dengan sistem database, termasuk juga para pemakai. pada pemakai tentnya     saja ada pemakai lama dengan pemakai baru, pemakai lama dan baru tersebut kemudian dikumpulkan  dan dianalisa.

    fase ini memiliki beberapa aktifitas yaitu :

    i. Mementukan kelompok pemakai dan bidang bidang apilkasi nya
    ii. Peninjauan dokumentasi yang ada
    iii. Analisa Lingkungan operasi dan pemrosesan data
    iv. Daftar Pertanyaan dan Wawancara


2. Fase Perancangan Basis Data Secara konsptual

        Fase ini memiliki tujuan yaitu menghasilkan konsep skema basis data yang bergantung pada         DBMS yang spesifik. permasalahan seperti ini biasanya ditemukan pada sebuah high-level data model  seperti ERD. dalam konsep skema kita harus memrinci apilkasi-apilkasi basis data yang diketahui serta  transanski yang mungkin saja terjadi nantinya

        Fase ini memiliki beberapa aktifitas yaitu :

        i. Perancangan skema konseptual

            Menguji kebutuhan data suatu database yang telah dihasilkan dari fase-1

        ii. Perancangan Transanksi

            Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan yang telah dianalisa tersebut akan                     menghasilkan perincina transanksi-transanksi, pada tahap ini dibuatlah flowchart untuk                         merancang karakteristik dari transanki-transanksi data yang berlaku untuk memanipulasi suatu             basis data

3. Fase pemilihan DBMS (Optional)

        Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :

        i. Struktur data jika disimpan secara hirarki/tingkatan maka hirarki/tingkatan data tersebut             juga harus dipikirkan juga konsep nya

        ii. Personal atau user yang telah terbiasa dengan suatu sistem  jika staf programmer dalam                 suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka dapat mengurangi biaya                     latihan dan waktu belajar

        iii. Tersedia nya layanan penjual keberadaan fasilitas yang sangat dibutuhkan dalam                         membantu memecahkan beberapa masalah sistem  yang ada.

        iv. Teknik Keberadaan DBMS dakam menjalankan tugasnya yang harus ada sesuai dengan               kebutugan Database itu sendieri.


4. Fase Perancangan basis data secara logika (Pemetaan model data)

        Pada fase ini memuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data DBMS yang terpilih. pada fase ini juga dilakukan sebuahg pemetaan. setelah dilakukan pemetaan maka akan ditransformasikan menjadi model data tingkat tinggi yang akan digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipili pada fase 3.

    setelah tahap dan fase perancangan telah dilewati maka akan masuk ke dalam fase pemetaan yang dibagi menjadi 2 tingkat.
    Tingkat pertama adalah Pemetaan sistem secara independen. pada pemetaan ini tidak memepertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS daru model data tersebur.
    Tingkat kedua adalah penyesuai skema ke DBMS yang lebih spesifik. tingkatan ini mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang, jadi tipe pemetaan ini bersifar lebih dinamis.


5. Fase Perancangan basis data secara fisik

        pada fase ini kita melakukan sebuah proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam macam apilkasi nantinya.

    selama fase ini dirancang spesifikas-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhububgan degan struktur-strktur penyimanan fisik. penempatan recordan jalur akses.


Petunjuk pemilihan perancangan Basis Data Secara fisik adalagh sebagai berikut :

    i. Response time

            waktu akses basis data item yang ditunjuk oleh suatu tranksanksi. response time juga dipengaruhi oleh penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.0

    ii. Space Utility

            Ruang penyimpana yang digunakan oeh file-file basis data dan struktur data jalur akses

    iii. Transaction Throughout

            Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses permenit oleh basis data.

6. Fase Implementasi Sistem Basis Data

        Setelah perancanga secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem basis data dengan DDL dan DML dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema basis data dan file file basis data yang kosong. jika nantinya ada data data lama yang harus diubah guna menjaga kedinamisan sistem data itu sendiri nantinya jika terjadi transaksi transaksi yang tidak kita ketahui.
    Dalam basis data sendiri pastinya ada suatu unsur unsur yang saling memiliki hubungan satu sama lain, ada yang searah namun juga ada yang memiliki banyak hubungan/percabangan antar unsur, untuk memudahkan kita untuk mengetahui dan menyusun unsur tersebut maka dibuatlah sebuah diagram yang bernama ERD atau entity rekationship diagram.


Unsur-unsur pembentuk ERD yaitu :

    i. Entity

            Kumpulan objek yang dapat diindetifikasi secara unik atau saling berbeda. Simbill dari entitas         biasanya digambarkan dengan persegi panjang. selain itu juga ada yang disebut entitas lemah yang         dilambangkan dengan persegi panjang yang lebih kecil di dalam persegi panjang yang besar.
            Entitas kuat adalah entitas yang keberadaan nya tidak tergantung entitas lain (berdiri sendiri),         sedangkan entitas lemah adalah kebalikannya

    ii. Atribut

            Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut. Atribut sendiri berfungsi untuk             mendeskripsikan karakteristik suatu entitas. atribut sendiri dibagi menjadi beberapa jenis.

     - Atribut kunci adalah atribut yang digunakan untuk menentukan entitas secara unik
       contoh : NPWP, NIM, dsb.
    - Atribut simpel adalah atribut bernilai tunggal dan tidak dapat dipecah lagi.
      contoh : alamat, tahun terbit buku, nama penerbit
    - Atribut multi nilai adalah atribut yang memiliki atribut anakan
      contoh : nama beberapa pengarang dari sebuah buku pelajaran
    - Atribut gabungan terdiri dari beberapa aatribut yang lebih kecil dengan arti tertentu
      contoh : nama lengkap yang terbagi menjadi nama depan, tengah, dan belajabg
    - Atribut Derivatif adalah atribut yang dihasilkan oleh atribut lain dan opsional dalam ERD
      contoh : usia, kelas, dan selisih bilangan.

    iii. Relasi

            Hubungan antara sejumlah enitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. gambar             relasi diwakili oleh simbol belah ketupat.


Relasi juga dibagi menjadi beberapa contoh :
    - one to one sees
            Setiap entitas hanya bisa mempunyai relasi dengan satu entitas lain.
            contoh : siswa dengan nomor induk siswa
    - one to many 
            hubungan dengan beberapa entitas atau sebaliknya
            contoh : guru dengan murid dan sebaliknya
    - Many To Many
            setiap entitas bisa mempunyai relasi dengan entitas lain
            contoh : siswa dan esktrakuliker

    iv. Garis

            Garis menghubugkan antar atribut untuk menunjukan hubugan entitas pada diagram ERD
  








    












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyek dan Manajemen Proyek Perangkat Lunak : Apa kaitannya?